Selasa, 24 Februari 2009

rokok.....

baru-baru ini keluar fatwa dari MUI tentang haramnya rokok bagi sebagian orang. diantaranya anak-anak kecil, wanita hamil, dan lain-lain. banyak pro dan kontra tentang munculnya fatwa MUI ini. mungkin tujuan MUI adalah untuk melindungi genarasi muda indonesia dari bahayanya merokok. keluarnya fatwa MUI ini memang akan menimbulkan silang pendapat dari berbagai pihak yang merasa berkepantingan atau bergelut di industri rokok tanah air. bayangkan saja apa jadinya jika ini benar-benar terlaksana, bagaimana nasib para petani tembakau, buruh pabrik, pengecer rokok, dan masih banyak lagi.
secata tidak sengaja saya mendengar perbincangan di RRI Pro 3 lewat acara aspirasi merah putih yang disiarkan melalui RRI Semarang yang dari pukul 00.00 s/d 05.00 WIB. saya hanya sebentar menyimak karena keburu tidur. saya mendengar paparan dua narasumber yang di undang yaitu seorang dari dinas kesehatan dan seorang lagi dari dosen fakultas ekonomi kalau tidak salah.
nah, menurut mereka keputusan pemerintah mungkin akan sangat sulit untuk melarang rokok beredar karena berapa sebab :
  1. cukai dari rokok itu sangat besar.
  2. kalau di larang nasib para buruh, dan petani tembakau siapa yang akan menanggung.
  3. persepsi masyarakat tentang merokok.
  4. dll
menurut sang ahli ekonomi tersebut, untuk menghilangkan kebiasaan merokok memang tidak mudah perlu sebuah evolusi( mirip pendapat charles darwin yaa...) dan dimulai dari lingkungan kita sendiri atau individu tersebut. bayangkan saja seorang dokter yang tahu akibat dari merokok ternyata ada pula yang merokok. lalu, dimanakah keteladanan yang mesti dicontohkan orang yang berpendidikan tinggi?....

menurut sang dokter, kebiasaan merokok memang sulit untuk dihilangkan, mungkin banyak faktor yang mendukung dia melakukan kebiaasaan ini. memang sih orang yang merokok tidak mesti matinya lebih cepat daripada orang yang tidak merokok. belum ada survei yang benar-benar valid dan dapat dipercaya. misalnya ketika mengahadapi banyak masalah , menurut si perokok dengan merokok dapat mengurangi beban masalah yang dihadapi.

kesimpulannya, pemerintah harus benar-benar serius kalau memang ingin melarang peredaran rokok di Indonesia. ada bebarapa saran yang saya dapatkan dari perbincangan di RRI tersebut :
  1. kalau memang hal ini terjadi pemerintah harus benar-benar memikirkan nasib para petani tembakau misalnya dengan mengubah mata pencaharian mereka menanam tanaman buah-buahan atau sayur-sayuran yang bernilai ekonomis tinggi atau diganti tanaman teh.
  2. nasib para buruh pabrik. pemerintah mesti menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka dan tentunya bagi para pengguran yang masih banyak di negara kita ini.
  3. untuk pabriknya, mungkin diganti pabrik-pabrik makanan atau apa misalnya kelapa sawit.
  4. pemerintah harus membuat batasan yang sangat ketat bagi impor atau produk rokok dari negara lain.
Dari saran-saran tersebut diatas, merokok merupakan hak-hak individu setiap manusia tapi jangan sampai mengganggu individu lain misalnya dengan asap rokok dari aktivitas merokok tersebut. setiap individu juga berhak menghirup udara segar tanpa racun atau para perokok dibuatkan ruangan khusus untuk merokok.bukan berarti saya membenci orang yang merokok. adilkan.....
maaf kalau ada yang tersinggung, ini hanya opini atau pendapat pribadi.....
saya terima segala komentar atau pendapat tentang tulisan ini dengan senang hati. saya belum apa-apa masih perlu banyak belajar kepada yang lebih pandai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar